Pendapat tentang Pilpres

8 07 2014

Besok Pilpres 9 Juli 2014.

Insya Allah kembali saya tidak akan menggunakan hak pilih. Bertahun-tahun lalu saya tidak pernah menggunakan hak pilih dalam pilpres.

Alasan yang mendasari kenapa saya tidak pernah menggunakan hak pilih saya adalah karena bagi saya hak pilih bukan hanya sekedar hak konstitusional, tapi lebih merupakan sebuah tanggung jawab yang harus saya pikul didunia dan diakherat.

Ketika saya memilih dan ternyata kemudian hari ternyata pilihan saya tersebut tidak sesuai dengan harapan saya (=janji capres cawapres), saya menjadi kecewa dan menyesal kenapa memilih calon tersebut. Kekecewaan dan penyesalan tersebut menjadi beban hidup saya di dunia.

Selanjutnya menurut kenyakinan agama yang saya pelajari bahwa setiap ucapan dan perbuatan kita di dunia ini akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah Swt di akherat. Ini berarti saya harus memikul kesalahan tersebut seorang diri di akherat nanti, tidak ada satupun dapat menolong saya termasuk majelis ulama dan konstitusi UUD 45.

Saya merasa sudah cukup banyak dosa-dosa dan kesalahan yang dilakukan sejak dari akil baligh sampai sekarang, dan pasti berat mempertanggungjawabnya di akherat nanti. Bukankah Allah Maha Teliti dan tidak pernah membiarkan manusia begitu saja tanpa ada pertanggung jawaban ? Jadi jangan lagi dosa dan kesalahan tersebut ditambah dengan kesalahan dalam memilih pemimpin nasional.

Sejarah membuktikan tidak ada satu pemimpin nasional yang mampu memenuhi harapan dan amanah seluruh rakyat Indonesia. Selalu banyak kekecewaan dan penyesalan, padahal sebelumnya pemimpin tersebut didukung, dibela, dipuja dan dipilih sendiri pada saat pilpres.

Sejarah telah mencatat peristiwa tersebut menurut versi si penulisnya masing-masing.

Dan terlebih-lebih Allah Swt pasti telah mencatat peristiwa tersebut secara detil dan akurat mengenai 2 hal saja, yaitu kebaikan dan keburukan.

Setiap manusia bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, tidak dapat ditimpakan kepada orang lain atau majelis atau konstitusi. Takutlah kepada Allah dalam setiap urusanmu, wahai saudaraku. Met berpuasa ramadhan…