Akuntansi Masuk Desa

5 12 2017

UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa mengatur kewenangan desa, penataan desa, penyelenggaraan pemerintahan desa, perangkat desa, keuangan desa, peraturan desa dan kelembagaan masyarakat desa.

Konsekuensi dari terbitnya UU tersebut adalah penyediaan sumber-sumber pendanaan dalam rangka mendukung pelaksanaan urusan dan kewenangan tersebut. Hal ini sejalan dengan prinsip penyelenggaraan otonomi daerah yaitu “money follows function” atau uang mengikuti  fungsi, dimana urusan dan kewenangan yang dibagikan harus disertai juga dengan  pendanaannya.

Implikasi dari pembagian urusan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, UU Nomor 6 Tahun 2014 mengatur penyediaan sumber-sumber pendapatan Desa yang salah satunya berasal dari APBN atau lebih dikenal  dengan nama DANA DESA yang bersumber dari APBN yang besarnya 10% dari Dana Transfer ke Daerah. Setiap desa akan mendapatkan dana segar sebesar Rp. 1,4 Milyar.

Pemerintahan desa harus mampu mengelola dana desa secara transparan, akuntabel, dan bebas dari penyalahgunaan.  Kemungkinan besar adanya risiko terjadi kesalahan baik bersifat administratif maupun substantif yang dapat mengakibatkan terjadinya permasalahan hukum, mengingatkan belum memadainya kompetensi kepala desa dan aparat desa dalam hal penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa.

Dengan jumlah 74.754 desa di Indonesia maka diperlukan adanya Standar Pelaporan Keuangan Pemerintah Desa untuk menghasilkan laporan keuangan Pemerintah Desa.  Tanggung jawab penyusunan dan penyajian laporan keuangan Pemerintah Desa berada pada Kepala Desa.

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) sejak awal tahun 2017 telah mengeluarkan publikasi Standar Pelaporan Keuangan Pemerintah Desa, yang sampai sekarang sedang digodok bersama Pemerintah menjadi  Standar Akuntansi Pemerintahan Desa (SAPDesa) melalui Peraturan Pemerintah.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah membuat program Sistim Pengelolaan Keuangan Desa untuk aplikasi berbasis komputer menghasilkan Laporan Keuangan Pemerintah Desa.

Pengelolaan keuangan desa tidak hanya menyangkut perlunya Peraturan Pemerintah, Standar Akuntansi, Aplikasi Komputer atau Sarana-prasana lainya, namun yang paling penting adalah harus ada SDM-SDM yang memiliki kompetensi dalam akuntansi pemerintah desa dan akuntansi pemerintah daerah, khususnya untuk melakukan penatausahaan keuangan dan pencatatan transaksi secara tertib dan tepat waktu serta menguasai aplikasi komputer akuntansi untuk Desa.

Atas dasar fakta tersebut berarti Desa sangat memerlukan banyak SDM yang menguasai akuntansi terutama akuntansi pemerintahan desa baik secara manual maupun komputerisasi.

Peluang besar bagi siswa-siswa akuntansi SMK Bisnis Manajemen dan mahasiswa-mahasiswa akuntansi Perguruan Tinggi untuk kembali ke Desa mengisi posisi yang sangat dibutuhkan tersebut.

SMK-SMK Bisnis Manajemen dan Perguruan Tinggi harus merubah struktur kurikulum agar memberikan porsi jam belajar yang lebih banyak kepada Matpel/Matkul Akuntansi Desa, dan segera merencanakan kegiatan Training  guru-guru dan dosen-dosen akuntansi untuk menguasai materi Akuntansi Desa,  baik Manual maupun Komputerisasi.

 

# Irsan Lubis | Tangerang,  5 Desember 2017





Menjadi Juri Akuntansi LKS Jawa Tengah 2017

1 12 2017

Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK XXVI Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017
Tanggal 28-29 November 2017 di SMK Gajah Mada 01 Margoyoso Pati Jawa Tengah

000

Tim Juri Akuntansi

0

Juri & Panitia LKS

Tim Juri
Ketua: Irsan Lubis, SE., Ak., M.Ak., BKP., CAP – Kantor Konsultan Pajak (KKP) Irsan Lubis & Rekan

Anggota:
1. Nanang Rukmana, SE., M.Si., Ak – PPPPTK Bisnis dan Pariwisata, Kemendikbud RI

2. Dr. Dra. Winarsih., M.Si – Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang

 

 





Mengikuti Pelatihan TPDocs

1 12 2017

Dalam rangka PPL …





Mengenang para Guru-ku

1 12 2017

Ada bu Nur, pak Buhi, pak Abdullah, bu Murni, bu Laila, dan lainya, para guru yang sangat berjasa pada lini masa SD. Teristimewa bu Murni guru matematika yang rajin memboncengi ku naik sepeda mengikuti lomba, salah satunya saat hujan deras. Luar biasa pengabdian mereka walau dengan gaji kecil.

Ada Pak Tohir pengajar Bahasa Inggris yang hebat, bu Lince pengajar Tata buku yang memberi inspirasi untuk profesi-ku sekarang ini, bu Mursyidah pengajar Matematika yang luar biasa, pak Prasetyo pengajar Biologi yang hebat, bu Soraya pengajar Fisika yang tegas, dan lainnya, para guru yang sangat berjasa pada lini masa SMP.

Ada pak Marjuki pengajar Akuntansi kelas 1 yang tegas dan andal, pak Suryadi pengajar Akuntansi kelas 2 yang berwibawa dan disiplin, pak Edi Mulyanto pengajar Akuntansi biaya yang lantang dan ramah, pak Nasrul pengajar akuntansi keuangan yang inovatif, pak Abdullah, pak Ruslan Harahap, dan lainnya, mereka para guru yang sangat berjasa pada lini masa SMEA.

Ada pak Maxi, bu Ernani, bu Endang, pak Chandra, bu Tuti, pak Sutrisno, pak Bambang Subroto, pak Yusuf Wibisana, pak Bogat AR, pak Dwi Winarno, pak Saleh, dan lainnya, para dosen yang sangat berjasa pada lini masa Strata satu. Teristimewa pak Dwi Winarno yang memberiku kesempatan menjadi Asisten Dosen, pak Saleh yang pernah menawarku menjadi Dosen, dan pak Bambang Subroto pemberi inspirasi cara mengajar yang hebat, tegas dan luas wawasan.

Ada pak Supranto, pak Rodoni, pak Sugeng, pak Amilin, pak Amir, pak Arief, pak Sumarno, pak Putu, pak Purwanto, dan lainnya, para dosen yang sangat berjasa pada lini masa Strata dua.

Terima kasih para guru-ku yang luar biasa. Jasa kalian yang luar biasa itu yang menjadikan saya seperti sekarang ini. Tanpa jasa kalian, saya bukan siapa-siapa.

Maafkan jika selama ini saya melupakan kalian karena tidak pernah mencari kalian untuk sekedar bertemu mengucapkan terima kasih. Maafkan saya.

Semoga Allah SWT membalas jasa kalian dengan kebaikan di dunia dan akherat. Amin YRA.

SELAMAT HARI GURU 2017

Salam hormat dari seorang yang tetap menjadi murid selamanya, Irsan Lubis.